PT. CANDRAKIRANA ABADI
Jalan Rajawali No. 40
Butuh Temanggung
56214
Telp. (0293)490491

Latar Belakang Usaha

Pada saat ini banyak sekali terdapat makanan yang beredar dipasaran tidak memenuhi standar gizi yang ada. Maka dari itu sebagai salah satu insan pertanian pangan saya mulai berpikir untuk menciptakan suatau usaha yang tak hanya mampu memenuhi gizi masyarakat namun juga memenuhi selera masyarakat yaitu membuat sebuah usaha penganan ringan yang tak hanya di sukai oleh anak anak namun juga semua kalangan, yaitu biskuit.
Biskuit ini tak hanya sekedar bikuit seperti yang beredar atau ada dipasaran, karena bahan baku utama yaitu tepung terigu mengalami substansi dengan adanya tepung pisang. Namun, tak semua tepung terigu digantikan dengan tepung pisang, hanyalah 50 % dari total penggunaan tepung terigu yag digantikan dengan tepung pisang.
Penggunaan pisang sebagai bahan substansi tak hanya karena kandungan gizi dalam pisang cukup tinggi dan lengkap, melainkan juga untuk meningkatkan daya jual atau nilai jual dari pisang itu sendiri. Selain kedua alasan tsb diatas, pisang dijadikan bahan substansi karena harga dari pisang itu sendiri cukup murah dan sangat mudah didapatkan karena pisang bukanlah buah musiman.

Lokasi Perusahaan
PT. Candrakirana Abadi merupakan perusahaan rumah tangga yang didirikan diatas tanah seluas 100 m2 yang bertempat di Jalan Rajawali No.40 Butuh Temanggung, 56214.

Pemilihan lokasi itu sendiri didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut:
a. Lokasi yang dipilih dekat bahan baku
b. Lokasi yang dipilih dekat dengan kawasan pasar, perumahan pertokoan sehingga produk yang dihasilkan mudah disalurkan kepada konsumen.
c. Lokasi perusahaan dekat dengan jalan raya sehingga pendistribusian bahan penunjang dan penjualan mudah dilakukan.








Visi dan Misi Perusahaan
VISI:
Menginspirasi hidup sehat bagi masyarakat.
MISI:
1. Melakukan pengolahan makanan sesuai dengan UU yang berlaku.
2. Mencontohkan gaya hidup sehat dengan makan yang sehat dan bergizi.
3. Memproduksi makanan sehat dan bergizi dengan menggunakan bahan yang berkualitas tinggi.
4. Memberikan kontribusi dalam pembangunan kesehatan masyarakat melalui makanan sehat.

Informasi Produk
• Nama Produk : Cocobi
• Jenis Produk : Makanan ringan ( snack )
• Kemasan : Plastik mika, Toples plastik
• Warna Kemasan : Putih
• Komposisi :
• Tepung pisang,
• Gula halus,
• Margarine,
• Telur,
• Susu Bubuk tinggi protein,
• Vanilli,
• Chocochips.

• Harga :
• Plastik mika Rp. 5.000,-
• Toples plastik Rp. 15.000,-
Gambar Produk









Proses Pembuatan
























Penjualan

PT. Candrakirana Abadi dalam memasarkan produknya, hanya terbatas di wilayah Temanggung dan beberapa daerah di wilayah Kota Magelang dan Wonosobo. Dan rincian penjulan produk Cocobi dapat dilihat pada tabel 1.1. di bawah ini.

Tabel 1.1. Data rincian penjualan produk Cocobi



Tenaga Kerja

PT Candrakirana Abadi dalam kegiatan operasionalnya memiliki 20 orang karyawan. Dimana karyawan bekerja pada hari Senin – Sabtu. Jam kerja karyawan/pekerja adalah mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB, dengan istirahat 1 jam pada pukul 12.00 – 13.00.
Merkuri ( Raksa )



Raksa (nama lama: air raksa) atau merkuri atau hydrargyrum (bahasa Latin: Hydrargyrum, air/cairan perak) adalah unsur kimia pada tabel periodik dengan simbol Hg dan nomor atom 80.
Unsur golongan logam transisi ini berwarna keperakan dan merupakan satu dari lima unsur (bersama cesium, fransium, galium, dan brom) yang berbentuk cair dalam suhu kamar, serta mudah menguap. Hg akan memadat pada tekanan 7.640 Atm. Kelimpahan Hg di bumi menempati di urutan ke-67 di antara elemen lainnya pada kerak bumi. Di alam, merkuri (Hg) ditemukan dalam bentuk unsur merkuri (Hg0), merkuri monovalen (Hg1+), dan bivalen (Hg2+).
Raksa banyak digunakan sebagai bahan amalgam gigi, termometer, barometer, dan peralatan ilmiah lain, walaupun penggunaannya untuk bahan pengisi termometer telah digantikan (oleh termometer alkohol, digital, atau termistor) dengan alasan kesehatan dan keamanan karena sifat toksik yang dimilikinya.Unsur ini diperoleh terutama melalui proses reduksi dari cinnabar mineral. Densitasnya yang tinggi menyebabkan benda-benda seperti bola biliar menjadi terapung jika diletakkan di dalam cairan raksa hanya dengan 20 persen volumenya terendam

Pencemaran
Secara alamiah, pencemaran Hg berasal dari kegiatan gunung api atau rembesan air tanah yang melewati deposit Hg. Apabila masuk ke dalam perairan, merkuri mudah ber-ikatan dengan klor yang ada dalam air laut dan membentuk ikatan HgCl. Dalam bentuk ini, Hg mudah masuk ke dalam plankton dan bisa berpindah ke biota laut lain. Merkuri anorganik (HgCl) akan berubah menjadi merkuri organik (metil merkuri) oleh peran mikroorganisme yang terjadi pada sedimen dasar perairan. Merkuri dapat pula bersenyawa dengan karbon membentuk senyawa organo-merkuri. Senyawa organo-merkuri yang paling umum adalah metil merkuri yang dihasilkan oleh mikroorganisme dalam air dan tanah. Mikroorganisme kemudian termakan oleh ikan sehingga konsentrasi merkuri dalam ikan meningkat. Metil Hg memiliki kelarutan tinggi dalam tubuh hewan air sehingga Hg terakumulasi melalui proses bioakumulasi dan biomagnifikasi dalam jaringan tubuh hewan air, dikarenakan pengambilan Hg oleh organisme air yang lebih cepat dibandingkan proses ekskresi.
***
Toksisitas
Keracunan kronis oleh merkuri dapat terjadi akibat kontak kulit, makanan, minuman, dan pernapasan. Toksisitas kronis berupa gangguan sistem pencernaan dan sistem syaraf atau gingvitis. Akumulasi Hg dalam tubuh dapat menyebabkan tremor, parkinson, gangguan lensa mata berwarna abu-abu, serta anemia ringan, dilanjutkan dengan gangguan susunan syaraf yang sangat peka terhadap Hg dengan gejala pertama adalah parestesia, ataksia, disartria, ketulian, dan akhirnya kematian. Wanita hamil yang terpapar alkil merkuri bisa menyebabkan kerusakan pada otak janin sehingga mengakibatkan kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak janin lebih rentan terhadap metil merkuri dibandingkan dengan otak dewasa. Konsentrasi Hg 20 µgL dalam darah wanita hamil sudah dapat mengakibatkan kerusakan pada otak janin. Merkuri memiliki afinitas yang tinggi terhadap fosfat, sistin, dan histidil yang merupakan rantai samping dari protein, purin, pirimidin, pteridin, dan porifirin. Dalam konsentrasi rendah ion Hg+ sudah mampu menghambat kerja 50 enzim yang menyebabkan metabolisme tubuh terganggu. Garam merkuri anorganik bisa mengakibatkan presipitasi protein, merusak mukosa saluran pencernaan, merusak membran ginjal maupun membran filter glomerulus. Toksisitas kronis dari merkuri organik ini dapat menyebabkan kelainan berkelanjutan berupa tremor, terasa pahit di mulut, gigi tidak kuat dan rontok, albuminuria, eksantema pada kulit, dekomposisi eritrosit, serta menurunkan tekanan darah. Keracunan metil merkuri pernah terjadi di Jepang, dikenal sebagai Minamata yang mengakibatkan kematian pada 110 orang.
***
Seafood & Autisme: Makanan untuk Ibu Hamil



Beberapa waktu yang lalu, saya menemani seorang teman yang sedang hamil muda ke dokter kandungan. Di sela pembicaraan dengan dokter, sang dokter memberikan nasihat berupa makanan-makanan yang pantang dimakan untuk ibu hamil. Salah satu makanan tersebut adalah seafood!

Si dokter memberikan pantangan makan seafood karena berdasarkan tuturan beliau, seafood sekarang banyak mengandung besi, bisa menyebabkan autisme pada anak yang dikandung. "Makanya, banyak anak autis sekarang, karena ibu-ibunya gemar makan seafood."

Apa yang dianjurkan oleh dokter ini ternyata berlawanan dengan pengetahuan teman saya sebelumnya. Oleh keluarganya, teman saya ini malah disuruh banyak-banyak makan seafood karena bergizi tinggi. "Kalo untuk sumber nutrisi, banyak lah sumber gizi dan nutrisi lain selain seafood", tanggapan si dokter.

Seperti biasa, it makes me wondering. Is it true?
Benarkah konsumsi seafood berkorelasi dengan risiko autisme pada anak yang sedang dikandung? Bagaimana pola makanan ibu hamil seharusnya, khususnya terkait seafood?

***
Temuan mengenai Level Merkuri pada Seafood

84% dari sampel ikan yang diambil dari perairan seluruh dunia mengandung kadar merkuri yang tidak aman, menurut sebuah studi baru dari Institut Penelitian Biodiversitas dan Jaringan Eliminasi Polutan Organik Persisten Internasional (Internasional Biodiversity Research Institute and the International Persistent Organic Pollutants Elimination Network). Berdasarkan temuan ini, tidak aman untuk mengkonsumsi ikan dengan level merkuri setinggi itu lebih dari satu kali sebulan.

Tidak hanya itu, peneliti juga mengambil sampel rambut dari 152 orang dari seluruh dunia. Mereka menemukan bahwa lebih dari 82% sampel rambut tersebut mengandung merkuri dengan level yang lebih tinggi dari yang direkomendasikan oleh Lembaga Perlindungan Lingkungan A.S. (U.S. Environmental Protection Agency/EPA). Artinya, masyarakat kini terpapar merkuri dengan level yang jauh dari baik.

***
Bahaya Merkuri bagi Ibu Hamil

Seafood dapat menjadi sumber protein dan zat besi, nutrisi penting untuk perkembangan dan pertumbuhan bayi. Selain itu, omega-3 di banyak ikan dapat menunjang perkembangan otak bayi.

Akan tetapi, beberapa jenis seafood (khususnya ikan predator besar, seperti hiu, todak, dan makerel raja) mengandung level merkuri yang tinggi. Jika kamu secara reguler makan ikan dengan level merkuri tinggi, zat tersebut akan terakumulasi di aliran darah dari waktu ke waktu.

Hal ini dapat mempengaruhi sistem saraf dan otak, dan secara khusus berbahaya bagi anak-anak dan ibu hamil, menurut Lisa Moskovitz, ahli gizi dari Manhattan. “Merkuri bertindak seperti neurotoxin yang bahkan pada dosis rendah pun dapat mengganggu perkembangan bayi dan fungsi kognitif. Pada kasus tertentu, efek merkuri bisa menyebabkan keterbelakangan mental, kelumpuhan otak, dan kehilangan penglihatan dan pendengaran," ujarnya. "Pada orang dewasa tidak hamil, merkuri mempengaruhi fertilitas, tekanan darah, ingatan, dan penglihatan."

***
Bijak Mengkonsumsi Seafood

Cukup nyeremin emang. Tapi.. tidak berarti kamu harus menghentikan konsumsi ikan juga. "Karena ikan merupakan salah satu sumber nutrisi ibu hamil yang penting, hal ini lebih ke pandai-pandai memilah konsumsi makanan kita daripada menghindari makan ikan sama sekali," ujar David Evers, PhD, ilmuwan kepala di Institut Penelitian Biodiversitas yang memiliki spesialisasi pada penelitian ecotoxicology.

Dikutip dari situs EPA, berikut adalah pedoman untuk mengurangi paparan merkuri pada ikan.
• Hindari konsumsi ikan predator besar: ikan hiu, ikan todak, mackerel raja, karena mengandung kadar merkuri yang tinggi.
• Batasilah konsumsi ikan dan kerang yang rendah merkuri hingga 12 ons (2x makan besar) dalam seminggu
• 5 ikan umum yang rendah merkuri: udang, tuna kalengan (bukan tuna albacore/tuna besar yang merkurinya lebih tinggi), salmon, dan lele (atau ikan berkumis lainnya, seperti patin).
• Carilah informasi mengenai keamanan ikan yang dijual di pasar atau supermarket dekat rumah Anda, entah dari teman, kerabat, atau kenalan nelayan atau penjual ikan. Jika tidak ada informasi tersedia, batasi konsumsi ikan hingga 6 ons (1x makan besar) dalam seminggu


A big no untuk ikan hiu, todak, dan mackerel raja


Say yes to udang, tuna kalengan, lele, salmon, dan patin

Penanganan Quality Qontrol Perusahaan Tempat PI
Departemen PQL (Plant Quality Control and Laboratory) merupakan salah satu departemen di PT Nutrifood Indonesia yang memiliki tugas untuk melakukan pengawasan terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh PT Nutrifood Indonesia dengan inspeksi yang dilakukan sesuai dengan standard operasional prosedur yang berlaku. Selaln pegawasan terhadap produk, departemen PQL juga bertugas untuk menjamin kesesuaian alat ukur yang digunakan dengan melakukan verifikasi berkala terhadap alat-alat yang digunakan dan kegiatan kalibrasi.
Inspeksi / Pengetesan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dengan mengamati suatu atau beberapa karakteristik tertentu dari barang produksi meliputi bahan baku, bahan kemas, barang dalam proses (WIP), dan produk jadi (reference sample) sesuai dengan standard operasional prosedur yang berlaku dengan membandingkan dengan spesifikasi atau standar yang berlaku. Sementara itu, pengendalian alat ukur mencakup kegiatan perencanaan, pemilihan, pemeliharaan, dan kalibrasi alat-alat ukur yang digunakan dalam proses inspeksi dan pengetesan mutu. Pemantauan reference sample meliputi kegiatan inspeksi dan pengetesan yang dilakukan secara periodik atas sejumlah sample.
Sub Bagian Quality control

1. QC Bahan Baku
2. QC Bahan Kemas
3. QC Work In Process
4. QC Reference
5. QC Kalibrasi
6. QC RTD
Setiap sub bagian quality control memilki tugas dan tanggung jawab masing-masing yang saling berhubungan membentuk suatu kesatuan Quality Control yang solid.

Penanganan Limbah Perusahaan Tempat PI
Limbah yang ada di pabrik PT NUTRIFOOD INDONESIA terdiri dari limbah padat cair dan gas.
a. Limbah Padat,
Limbah padat terdiri dari kardus,plastic,sisa kayu pallet,sisa-sisa kemasan dan sebagainya. Penanganan limbah padat adalah dengan cara ada yang didaur-ulang, seperti kayu bekas untuk dijadikan pallet baru, adapula limbah padat yang dijual ataupun yang discrap.
b. Limbah Cair
Limbah cair berupa asam/basa sisa-sisa proses Cleaning in place , sisa pencucian, sisa produksi dan sisa proses sanitasi. Penanganan limbah Cair adalah dibuat IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) kemudian disalurkan ke kolam indicator yang berisi ikan sebelum dibuang kesungai.
c. Limbah Gas
Limbah gas dari pabrik contohnya adalah gas metan. Penanganan limbah gas ini adalah dengan cara dilakukan pembakaran gas metane sebelum dibuang ke udara lepas.
Produk hasil olah dan sasaran pemakai local/Eksport/ Import Perusahaan Tempat PI
Produk-produk PT NUTRIFOOD INDONESIA telah diekspor lebih dari 20 negara. Juga untuk pasaran dalam negeri yang mengalami peningkatan tiap tahunnya.
Pola Kerjasama, Anak binaan Usaha, dari Perusahaan Tempat PI
PT NUTRIFOOD INDONESIA memiliki Kerjasama dan Anak binaan Usaha yang saling padu dalam memproduksi makanan dan minuman kesehatan, diantaranya adalah PKIS Sekar Tandjoeng, Buana Tirta Usaha, PT Greenfield Indonesia, PT Makindo, PT Kobe lina, dan PT Quindofood. Dengan berbagai macam produk dari berbagai pabrik, maka kebutuhan dari konsumen dapat terpenuhi.

Kepedulian ke Lingkungan sekitar Perusahaan Tempat PI ( beasiswa, Rekruit tenaga kerja sekitar, dana social, pengabdian masyarakat dll)
PT NUTRIFOOD INDONESIA mengadakan acara-acara sebagai bentuk kepedulian kepada lingkungan sekitar, diantaranya perekrutan tenaga kerja dari sekitar, kegiatan Qurban bersama, dan sebagainya.
PT NUTRIFOOD INDONESIA juga mengadakan acara-acara penghargaan untuk masyarakat di Indonesia, diantaranya:
• Nutrifood Leadership Award adalah acara penghargaan kepemimpinan mahasiswa Indonesia. Pertama diadakan pada tahun 2006, yang dikenal sebagai Beasiswa Kepemimpinan

• HiLo Green Ambassador
HiLo Green Ambassador adalah kompetisi modeling untuk menjadi duta lingkungan yang nantinya bersama HiLo menginspirasi masyarakat dalam meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.

• L-Men of the Year
L-Men of The Year (atau dikenal sebagai LOTY) merupakan acara tahunan dari L-Men yang bertujuan untuk menginspirasi orang-orangIndonesia untuk melaksanakangaya hidup sehat melalui nutrisi yang benar dan teratur berolahraga. LOTY ini juga diadakan sebagai penghargaan kepada konsumen L-Men yang sukses dalam membentuk tubuh mereka melalui gaya hidup sehat.
Acara ini dimulai sejak tahun 2004 dan rutin diadakan tiap tahunnya yang disponsori oleh produsen susu pria, L-Men. Dan pemenang akan dipilih untuk mewakili Indonesia pada ajang bertaraf internasional, Manhunt International. Selain itu ditahun 2008, ajang ini mengirimkan wakilnya ke kontes pria lainnya Mister International.
• Miss WRP
Adalah ajang pemilihan wanita Indonesia yang memiiki body tubuh langsing dan berpenampilan menarik.

System Pemasaran produk/jasa Perusahaan Tempat PI
• Produk Global
Untuk menjangkau konsumen internasional, Nutrifood bersama BE GLOBAL FOOD FZCO, telah mendistribusikan produk-produk kami ke lebih dari 30 negara di dunia seperti Uni Emirat Arab, Kuwait, Filipina, Saudi Arabia, Vietnam, Nigeria, Croatia, Slovenia, Egypt, Maldives, Fiji, Australia, dan sebagainya.
Untuk informasi lebih lanjut
Phone : 62-21–46825370(Global)
Email : sales@beglobalfood.com
Website : www.beglobalfood.com
• Produk Lokal
Produk-produk Nutrifood telah didistribusikan baik melalui jaringan distribusi milik sendiri, maupun melalui kerjasama dengan mitra distributor lokal di seluruh Indonesia yang merupakan hubungan bersifat jangka panjang, berdasarkan praktik bisnis dan profesionalisme yang saling menguntungkan.
Jaringan distribusi kami telah membantu menyebarkan produk-produk kami ke seluruh Indonesia, untuk menginspirasi Indonesia dalam menjalankan pola hidup sehat dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami di:
PT Nutrifood Indonesia
Jl. Rawabali II, No. 3
Pulogadung Industrial Estate
Jakarta 13920, Indonesia
Tel: 021- 460 4070 (Operator) / 021 – 468 22211 (Customer Relation Center)
Email: customer@nutrifood.co.id



Manisan buah adalah buah yang diawetkan dengan gula. Tujuan pemberian gula dengan kadar yang tinggi pada manisan buah, selain untuk memberikan rasa manis, juga untuk mencegah tumbuhnya mikroorganisme (jamur, kapang). Dalam proses pembuatan manisan buah ini juga digunakan bubuk tawas untuk mempertahankan bentuk (tekstur) serta menghilangkan rasa gatal atau getir pada buah.

Pembuatan manisan buah ini, merupakan usaha kerajinan yang telah banyak dilakukan orang sejak dahulu. Usaha ini memerlukan ketrampilan atau pengalaman yang khusus. Ada 2 macam bentuk olahan manisan buah, yaitu manisan basah dan manisan kering. Manisan basah diperoleh setelah penirisan buah dari larutan gula, sedangkan manisan kering diperoleh bila manisan yang pertama kali dihasilkan (manisan basah) dijemur sampai kering.

Manisan biasanya dibuat dari buah. Produk ini merupakan bahan setengah kering dengan kadar air sekitar 25%,dankadar gula di atas 60%). Kondisi ini memungkinkan manisan dapat disimpan lama karena kebanyakan mikroba tidak dapat tumbuh pada bahan.

Manisan kering (somboy) kulit jeruk bali pada umumnya belum dikenal oleh masyarakat, dan produk ini belum tersedia di pasaran Walaupun demikian, produksi ini merupakan alternatif usaha yang mungkin menguntungkan karena cara pembuatannya sederhana, tidsk mahal, dan penampilan produk cukup menarik.Ada dua jenis manisan yaitu manisan basah dan manisan kering. Manisan basah tidak dapat disimpan lama dan penyimpananya dianjurkan didalam lemari pendingin (kulkas). Sedangkan manisan kering dapat disimpan lama, dan dapat disimpan pada suhu ruang.







BAHAN
• 10 kg kulit jeruk bali
• 10 liter larutan kapur sirih
• 10 gr bubuk tawas
• 10 liter larutan gula merah 40%
• 4 batang kayu manis
• 7 gr natrium benzoat
• 50 gr asam sitrat

ALAT
• Pisau
• Panci
• Saringan
• Sendok makan
• Sendok teh
• Kantong plastik
• Lilin
• Baskom
• Kompor atau tungku


CARA PEMBUATAN
• Kupas kulit jeruk, buang bagian luarnya yang bewarna hijau. Potong sesuai selera.
• Rendam irisan kulit jeruk dalam larutan kapur sirih dan tawas selama 2 hari sampai kulit jeruk keras dan kenyaal. Cuci bersih, tiriskan.
• Rebus dalam air mendidih selama 5 menit
• Buat larutan gula merah 40%, lalu didihkan bersama kayu manis. Masukkan potongan kulit jeruk, masak dengan api kecil sambil diaduk hingga laritan gula mengering. Angkat, tambahkan natrium benzoat dan asam sitrat. Aduk terus. Tiriskan.
• Keringkan di atas alluminium foil sampai tingkat kekeringan yang diinginkan, potong-potong semenarik mungkin.
• Kemas manisan.


Uji pembedaan biasanya menggunakan anggota panelis yang ber jumlah 15-30 orang yang terlatih. Dengan panelis demikian biaya penyclenggaraan Iebih kecil dan hasil pengujiannya cukup peka. Segi kerugiannya ialah bahwa hasil pengujiannya tidak dapat mem ben petunjuk apakah perbeciaan itu dikehendaki atau tidak.
Macam-macam uji pembedaan
1. Uji pasangan
Uji pasangan juga disebut paired comparison, paired test atau dual corn paration. Cara pengujian mi termasuk paling sederhana dan paling tua, karena itu juga sering digunakan. Dalam pengujian de ngan uji pasangan, dua contoh disajikan bersamaan atau berurutan dengan nomor kode berlainan. Masing-masing anggota panel diminta menyatakan ada atau tidak ada perbedaan dalam hal sifat yang d ujikan. Agar pengujian mi cfektif, sifat atau kriteria yang diujikan harus jelas dan dipahami paneis.
Ada dua cara uji pasangan yaitu dengan dan tanpa dengan bahan pembanding (reference). Dan dua contoh yang disajikan yang satu dapat merupakan bahan pembanding atau sebagai kontrol sedang kan yang lain sebagai yang dibandingkan, dinilai atau yang diuji. mi dilakukan misalnya membandingkan hasil cara pengolahan lama sebagai contoh baku atau pembanding dan hasil cara pengolahan baru yang dibandingkan atau dinilai. Dalam hal uji pasangan dengan pembanding, bahan pembanding dicicip lebih dulu baru contoh ke dua. Tetapi dapat juga dua contoh itu tidak mempunyai bahan pem banding. Misalnya membandingkan 2 macam hasil dan dua daerah. Dalam hal mi ingin diketahui atau dinilai ialah ada atau tidak ada nya perbedaan sifat basil dan kcdua daerah itu. Dalam uji pasangan, pengujian dapat dianggap cukup jika panelis telah dapat menyatakan ada atau tidak adanya perbedaan. Dalam uji pasangan tanpa bahan pembanding kedua contoh itu disajikan secara acak. Di samping itu pengelola pengujian dapat pula meminta keterangan lebih lanjut pada para panelis untuk menyatakan lebih lanjut tingkat perbedaan. Ting kat perbedaan dapat dinyatakan, misalnya: perbcdaan sedikit, Se dang, banyak.
Meskipun uji pasangan itu sederhana penyelenggaraannya, tetapi tidak mudah dalam memberi interpretasi hasil analisisnya. Karena hanya 2 contoh disajikan bersama-sama maka chance of probability dan masing-masing contoh untuk dipilih adalah V2 atau 50%. Ke simpulan tidak dapat diambil jika panelisnya sedikit. Jumlah panelis yang dibutuhkan biasanya di atas 10 orang.

2. Uji segitiga (triangle test)
Uji segitiga digunakan untuk mendeteksi perbedaan yang kecil. Peng ujian mi lebih banyak digunakan karena lebih peka daripada uji pasangan. Uji mi mula-mula diperkenalkan oleh 2 ahli statistik Den mark pada tahun 1946. Dalam pengujian mi kepada masing-masing panelis disajikan secara acak 3 contoh berkode. Pengujian ketiga contoh itu biasanya dilakukan bersamaan tetapi dapat pula berurut an. Dua dan 3 contoh itu sama dan yang ketiga berlainan. Panells diminta memilih satu di antara 3 contoh yang berbeda dan 2 yang lain. Dalam uji mi tidak ada contoh baku atau pembanding.


Dalam memberi penilaian tidak boleh ragu-ragu, hams memilih atau menerka salah satu yang dianggap paling berbeda. Demikian pula jika panclis tidak dapat membedakan ketiga contoh tersebut. Karena 3 contoh sekaligus maka hams disiapkan agar ketiga ukuran, bentuk, warna atau sifat-sifat contoh yang tidak dimiliki dibuat sama. Sebagaimana halnya uji pasangan, dalam uji segitiga dapat pula ditanyakan lcbih lanjut tingkat perbedaan. rrctapi hasil mengenai tingkat perbedaan tidak lagi peka atau kurang meyakinkan. Dalam uji segitiga kescragaman ketiga contoh sangat penting agar dapat dihindari pengaruh penyajian.
Di dalam pelaksanaan uji segitiga, panelis diminta mcmilih satu di antara 3 contoh yang berbeda dengan yang lain. Karena contoh yang dinilai ada tiga maka peluang secara acak adalah 1/3 atau
331/3%.
3 Uji duo-trio
Uji mi scpcrti halnya pada uji segitiga, tiap-tiap anggota panel disajikan 3 contoh, 2 contoh dan bahan yang sama dan contoh ketiga dan bahan yang lain. Bedanya ialah bahwa salah satu dan 2 contoh yang sama itu dicicip atau dikenali dulu dan dianggap sebagai con toh baku, sedangkan kedua contoh lainnya kemudian. Dalam penyu guhannya ketiga contoh itu dapat diberikan bcrsamaan. Atau contoh bakunya diberikan lcbih dulu baru kemudian kedua contoh yang lain disuguhkan.

Dalam pelaksanaan uji, panelis diminta untuk memilih satu di antara
2 contoh tcrakhir yang sama dengan contoh baku atau pembanding.
Karena contoh yang dinilai ada dua maka peluang secara acak adalah
‘/2 atau 50%.
4. Uji pembanding ganda (dual standards)
Uji pembanding ganda juga disebut dual sMndards. Bentuk penguji an pcmbanding ganda menyerupai uji duo-trio. Jika pada uji duo- trio digunakan satu contoh baku sebagai pembanding maka pada uji pembanding ganda digunakan dua contoh baku sebagai pemban ding yaitu A dan B. Kedua contoh pembanding itu disuguhkan ber samaan sebelum contoh-contoh yang akan diuji diberikan. Panelis diwajibkan mengenali dan mengirigat sifat-sifat sensonik kedua contoh pembanding yang diujikan, misalnya jika baii tengik yang diujikan maka panelis harus sudah betul-betul mengenali dan hafal bau tengik itu dan pembauan. Setelah semua panelis yang akan melaksa nakan uji bau itu betul-betul mengetahui bau tengik pada contoh pembanding, barulah dua contoh yang diujikan disuguhkan secara acak.
Dalam pengujian mi panelis diminta menyebut yang mana dan kedua contoh yang diujikan sama dengan pembanding A dan yang mana yang sama dengan pembanding B. Uji mi balk untuk membe dakan bau-bauan atau sifat bau komoditi. Di samping itu uji mi juga baik digunakan untuk memilih suatu tim panelis yang akan diguna kan sebagai panel penguji pembedaan. Karena jumlah contoh yang dinilai ada dua maka peluang secara acak adalah ‘/2 atau 50%.

5. Uji pem banding jamak (muitp!e standards)
Uji peznbandirig jamak juga disebut multiple standards. Dalam uji pembanding janiak digunakan 3 atau Iebih contoh pembanding.











Analisis gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif dengan penimbangan. Tahap awal analisis gravimetri adalah pemisahan komponen yang ingin diketahui dari komponen-komponen lain yang terdapat dalam suatu sampel kemudian dilakukan pengendapan.

Pengukuran dalam metode gravimetri adalah dengan penimbangan, banyaknya komponen yang dianalisis ditentukan dari hubungan antara berat sampel yang hendak dianalisis, massa atom relatif, massa molekul relatif dan berat endapan hasil reaksi.


Analisis gravimetri dapat dilakukan dengan cara pengendapan, penguapan dan elektrolisis.

1. Metode Pengendapan

Suatu sampel yang akan ditentukan seara gravimetri mula-mula ditimbang secara kuantitatif, dilarutkan dalam pelarut tertentu kemudian diendapkan kembali dengan reagen tertentu. Senyawa yang dihasilkan harus memenuhi sarat yaitu memiliki kelarutan sangat kecil sehingga bisa mengendap kembali dan dapat dianalisis dengan cara menimbang.

Endapan yang terbentuk harus berukuran lebih besar dari pada pori-pori alat penyaring (kertas saring), kemudian endapan tersebut dicuci dengan larutan elektrolit yang mengandung ion sejenis dengan ion endapan.

Hal ini dilakukan untuk melarutkan pengotor yang terdapat dipermukaan endapan dan memaksimalkan endapan. Endapan yang terbentuk dikeringkan pada suhu 100-130 derajat celcius atau dipijarkan sampai suhu 800 derajat celcius tergantung suhu dekomposisi dari analit.

Pengendapan kation misalnya, pengendapan sebagai garam sulfida, pengendapan nikel dengan DMG, pengendapan perak dengan klorida atau logam hidroksida dengan mengetur pH larutan. Penambahan reagen dilakukan secara berlebihan untuk memperkecil kelarutan produk yang diinginkan.

aA +rR ———-> AaRr(s)

Penambahan reagen R secara berlebihan akan memaksimalkan produk AaRr yang terbentuk.

2. Metode Penguapan

Metode penguapan dalam analisis gravimetri digunakan untuk menetapkan komponen-komponen dari suatu senyawa yang relatif mudah menguap. Cara yang dilakukan dalam metode ini dapat dilakukan dengan cara pemanasan dalam gas tertentu atau penambahan suatu pereaksi tertentu sehingga komponen yang tidak diinginkan mudah menguap atau penambahan suatu pereaksi tertentu sehingga komponen yang diinginkan tidak mudah menguap.

Metode penguapan ini dapat digunakan untuk menentukan kadar air(hidrat) dalam suatu senyawa atau kadar air dalam suatu sampel basah. Berat sampel sebelum dipanaskan merupakan berat senyawa dan berat air kristal yang menguap. Pemanasan untuk menguapkan air kristal adalah 110-130 derajat celcius, garam-garam anorganik banyak yang bersifat higroskopis sehingga dapat ditentukan kadar hidrat/air yang terikat sebagai air kristal.

3. Metode Elektrolisis

Metode elektrolisis dilakukan dengan cara mereduksi ion-ion logam terlarut menjadi endapan logam. Ion-ion logam berada dalam bentuk kation apabila dialiri dengan arus listrikndengan besar tertentu dalam waktu tertentu maka akan terjadi reaksi reduksi menjadi logam dengan bilangan oksidasi 0.

Endapan yang terbentuk selanjutnya dapat ditentukan berdasarkan beratnya, misalnya mengendapkan tembaga terlarut dalam suatu sampel cair dengan cara mereduksi. Cara elektrolisis ini dapat diberlakukan pada sampel yang diduga mengandung kadar logam terlarut cukup besar seperti air limbah.

Suatu analisis gravimetri dilakukan apabila kadar analit yang terdapat dalam sampel relatif besar sehingga dapat diendapkan dan ditimbang. Apabila kadar analit dalam sampel hanya berupa unsurpelarut, maka metode gravimetri tidak mendapat hasil yang teliti. Sampel yang dapat dianalisis dengan metode gravimetri dapat berupa sampel padat maupun sampel cair.



Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 722/Menkes/Per/IX/88 Tentang Bahan Tambahan Makanan, terdapat beberapa zat pengawet makanan baik alami maupun kimia yang aman konsumsi antara lain :
1. Asam Benzoat
2. Asam Propionat
3. Asam Sorbat
4. Belerang Oksida
5. Etil p-Hidroksida Benzoat
6. Kalium Benzoat
7. Kalium Bisulfit
8. Kalium Meta Bisulfit
9. Kalium Nitrat
10. Kalium Nitrit
11. Kalium Propionat
12. Kalium Sorbat
13. Kalium Sulfit 14. Kalsium benzoat
15. Kalsium Propionat
16. Kalsium Sorbat
17. Natrium Benzoat
18. Metil-p-hidroksi Benzoat
19. Natrium Bisulfit
20. Natrium Metabisulfit
21. Natrium Nitrat
22. Natrium Nitrit
23. Natrium Propionat
24. Natrium Sulfit
25. Nisin
26. Propil-p-hidroksi Benzoat

Penambahan bahan pengawet pada produk pangan menjadi bahan perhatian utama mengingat perkembangan iptek pangan menyangkut hal tersebut yang begitu cepat serta sering menimbulkan teka-teki bagi konsumen menyangkut keamanannya.

Garam atau NaCl
Telah berabad lampau digunakan hingga saat ini sebagai bahan pengawet terutama untuk daging dan ikan. Larutan garam yang masuk ke dalam jaringan dan mengikat air bebasnya, sehingga menghambat pertumbuhan dan aktivitas bakteri penyebab pembusukan, kapang, dan khamir.
Produk pangan hasil pengawetan dengan garam dapat memiliki daya simpan beberapa minggu hingga bulan dibandingkan produk segarnya yang hanya tahan disimpan selama beberapa jam atau hari pada kondisi lingkungan luar.
Ikan pindang, ikan asin, telur asin dan sebagainya merupakan contoh produk pangan yang diawetkan dengan garam.

Gula atau sukrosa
Gula atau sukrosa merupakan karbohidrat berasa manis yang sering pula digunakan sebagai bahan pengawet khususnya komoditas
yang telah mengalami perlakuan panas. Perendaman dalam larutan gula secara bertahap pada konsentrasi yang semakin tinggi merupakan salah satu cara pengawetan pangan dengan gula. Gula seperti halnya garam juga menghambat pertumbuhan dan aktivitas bakteri penyebab pembusukan, kapang, dan khamir.
Dendeng, manisan basah dan atau buah kering merupakan contoh produk awet yang banyak dijual di pasaran bebas.

Cuka buah atau vinegar
Merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan untuk mengawetkan daging, asyuran maupun buah-buahan. Acar timun, acar bawang putih, acar kubis (kimchee) merupakan produk pangan yang diawetkan dengan penambahan asam atau cuka buah atau vinegar.
Data pengaturan bahan pengawet dari Codex Alimetarius Commission (CAC), USA (CFR), Australia dan New Zealand (FSANZ) tercatat 58 jenis bahan pengawet yang dapat digunakan dalam produk pangan. Indonesia melalui Peraturan Menteri Kesehatan No. 722 tahun 1988 telah mengatur sebanyak 26 jenis bahan pengawet.