I. PENGERTIAN NATA DE SOYA
Nata
adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari selulosa, berbentuk agar dan
berwarna putih. Massa
ini berasal pertumbuhan Acetobacter xylinum pada permukaan media cair yang asam
dan mengandung gula.
Nata
dapat dibuat dari bahan baku
air kelapa, dan limbah cair pengolahan tahu (whey tahu). Nata yang dibuat dari
air kelapa disebut dengan nata de coco, dan yang dari whey tahu disebut dengan
nata de soya. Bentuk, warna, tekstur dan rasa kedua jenis nata tersebut tidak
berbeda.
II. ALAT
1. Alat untuk Penyiapan Biakan Murni – Alat pensteril
- Tabung reaksi dan kapas.
- Jarum ose
- Kotak inokulasi
- Lampu spritus
- Gelas piala
- Kompor
- Kotak inkubasi
- Lemari pendingin (kulkas)
- Timbangan
- pH meter
2. Pembuatan Starter.
- Botol bermulut lebar
- Kertas.
- Ruang inkubasi
- Wadah perebus media
- Timbangan
- pH meter.
3. Fermentasi
- Wadah fermentasi
- Wadah perebus media
- Ruang fermentasi
- Timbangan
- Kompor
- pH meter.
3. Pemanenan Hasil
- Wadah perendam dan perebus
- Pemotong nata.
III. BAHAN
1. Penyiapan biakan murni.
- Biakan murni A.xylinum
- Glukosa (100 gram)
- Ekstrak khamir (5 gram)
- K2HPO4 (5gram)
- (NH4)2SO4 (0,6 gram)
- MgSO4 (0,2 gram)
- Agar (18 gram)
- Air kelapa (1 liter)
- Asam Asetat 25 % untuk mengatur pH menjadi 3-4
2. Pembuatan Starter
- Biakan murni A.xylinum
- Gulkosa 100 gram
- Urea 5 gram
- Air kelapa 1 liter
- Asam Asetat 25 % untuk 25% untuk mengatur pH
menjadi 3-4
3. Fermentasi Nata.
- Starter
- Glukosa
- Urea
- Limbah cair tahu (whey tahu)
- Asam Asetat 25 % untuk 25% untuk mengatur pH
menjadi 3-4
IV. CARA PEMBUATAN
1. Penyiapan biakan murni.
Agar (15-18 gram) dimasukkan ke dalam 500 ml air kelapa, kemudian
dipanaskan sampai larut. Setelah itu tambahkan ekstrak ragi (5 gram) dan
diaduk sampai larut (larutan a)
Gula (75 gram) dan asam asetat (15 ml) dimasukkan ke dalam 500 ml air
kelapa segar yang lain dan diaduk sampai gula larut (larutan b)
Larutan (a) sebanyak 3-4 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian
tutup dengan kapas. Larutan (b) 3-4 ml juga dimasukkan ke dalam tabung reaksi
yang lain, kemudian ditutup dengan kapas. Masing-masing disterilkan pada suhu
121°C selama 20 menit.
Setelah selesai sterilisasi dan larutan tidak terlalu panas lagi, larutan
(a) dituangkan ke larutan (b) secara aseptis. Setelah itu 1 tabung berisi
larutan b diletakkan secara miring utnuk membuat agar miring dan ditunggu
sampai agar mengeras.
Inokulum Acetobacter xylinum diinokulasikan pada agar miring diatas.
Kemudian diinkubasikan pada suhu kamar atau pada suhu 30°C sampai
tampak pertumbuhan bakteri serupa keloid mengkilat dan bening pada permukaan
agar miring.
2. Pembuatan Starter.
Air kelapa diendapkan, kemudian disaring dengan beberapa lapis kain kassa,
kemudian dipanaskan sampai mendidih dengan api besar sambil diaduk-aduk.
Setelah mendidih, ditambahkan (a) asam asetat glasial (10- 20 ml asam asetat
untuk setiap 1 liter air kelapa), dan gula (75-100,0 gram gula untuk tiap 1
liter air kelapa) campuran ini diaduk sampai gula larut. Larutan ini disebut
air kelapa asam bergula.
Urea (sebanyak 3 gram urea untuk setiap 1 liter air kelapa asam bergula
yang disiapkan pada no.1 diatas) dilarutkan di dalam sedikit air kelapa (Setiap
1 gram urea membutuhkan 20 ml air kelapa). Larutan ini dididihkan, kemudian
dituangkan ke dalam air kelapa asam bergula.
Ketika masih panas, media dipindahkan ke dalam beberapa botol bermulut
lebar, masing-masing sebanyak 200 ml. Botol ditutup dengan kapas steril.
Setelah dingin, ditambahkan 4 ml suspensi mikroba. Setelah itu, media
diinkubasi pada suhu kamar selama 6-8 hari (sampai terbentuk lapisan putih pada
permukaan media).
3. Fermentasi Nata
Whey tahu yang masih segar diendapkan, dan disaring dengan beberapa lapis
kain kassa, kemudian dipanaskan sampai mendidih dengan api besar sambil
diaduk-aduk. Setelah mendidih, ditambahkan (a) asam asetat glasial (10 ml asam
asetat untuk setiap 1 liter whey), dan (2) gula (80 gram gula untuk setiap
liter whey). Campuran ini diaduk sampai gula larut. Larutan ini disebut dengan
Whey asam bergula.
a. Urea (sebanyak 5 gram urea untuk setiap 1 liter whey aam berula yang
disiapkan pada no. 1 diatas) dilarutkan di dalam sedikit whey yang telah
dimasak (setiap 1 gram urea membutuhkan 20 ml whey). Larutan ini dididihkan,
kemudian dituangkan ke dalam whey asam bergula. Laruatn yang diperoleh disebut
sebagai media nata. Larutan ini didinginkan sampai suam-suam kuku.
b. Media nata ditambah dengan starter (setiap 1 liter media nata
membutuhkan 50-100 ml starter), kemudian dipindahkan ke dalam wadah-wadah
fermentasi dengan ketinggian media 4 cm. Wadah ditutup dengan kertas yang telah
dipanaskan di dalam oven pada suhu 140°C selama 2 jam. Wadah berisi media ini
disimpan di raung fermentasi selama 12-15 hari sampai terbentuk lapisan nata
yang cukup tebal (1,5 – 2,0 cm).
Blogger news
Popular posts
-
Penanganan Quality Qontrol Perusahaan Tempat PI Departemen PQL (Plant Quality Control and Laboratory) merupakan salah satu ...
-
Manisan buah adalah buah yang diawetkan dengan gula. Tujuan pemberian gula dengan kadar yang tinggi pada manisan buah, selain untuk membe...
-
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 722/Menkes/Per/IX/88 Tentang Bahan Tambahan Makanan, terdapat beberapa zat pengawet makan...
-
Uji pembedaan biasanya menggunakan anggota panelis yang ber jumlah 15-30 orang yang terlatih. Dengan panelis demikian biaya penyclenggaraan ...
-
Merkuri ( Raksa ) Raksa (nama lama: air raksa) atau merkuri atau hydrargyrum (bahasa Latin: Hydrargyrum, air/cairan perak) adalah unsur ...
-
I. PENGERTIAN NATA DE SOYA Nata adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari selulosa, berbentuk agar dan berwarna putih. ...
-
Tempe adalah salah satu makanan khas Indonesia, yang di buat dengan cara memfermentasi kacang kedelai / kacang-kacangan lain yang d...
-
Analisis gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif dengan penimbangan. Tahap awal analisis gravimetri adalah pe...
-
PT. CANDRAKIRANA ABADI Jalan Rajawali No. 40 Butuh Temanggung 56214 Telp. (0293)490491 Latar Belakang Usaha Pada saat ini banyak ...